Jumat, 15 Februari 2013

materi klas XI Musik Tradisional Nusantara



 MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat musik dan budaya yang beraneka ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir dari budaya daerah dan diwariskan secara turun temurun yang secara umum disebut musik tradisional. Oleh karena itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan.
Alat musik tradisional Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis sesuai dengan fungsi pengelompokannya, antara lain:
·         Chordophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.
·         Aerophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari udara yang di tiup. Contoh: Seruling, Kledi, dll.
·         Membranophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari kulit membran. Contoh: Kendang, Ketipung, dll
·         Idiophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh: Gong, Saron, Bonang dll

Berikut ini beberapa nama-nama alat musik tradisional beserta lagu daerah khas adat kebudayaan Nusantara sesuai dengan daerahnya:
a. Propinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Arumba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan,
Lagu Daerah : Say Selamat Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong, Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.
b. Propinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
Lagu Daerah : Keparak Tingga, Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu, Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang, Tak Tong Tong.
c. Propinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab.
Lagu Daerah : Cing Cang Keling, Sapu Nyere Pegat Simpai, Tokecang, Es Lilin, Pepeling, Nenun, Manuk Dadali, Bubuy Bulan.
d. Propinsi Jawa Tengah / Jateng dan DI Yogyakarta
Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
Lagu Daerah : Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik tukung.
e. Propinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali
Lagu Daerah : Putri ayu, Ngusak Asik, Janger, Macepet Cepetan, Tari Bali, Meyong-Meyong
f. Propinsi Nusa Tenggara Barat / NTB dan Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko
Lagu Daerah : Pai Mura Rame, Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O Nina Noi, Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.
g. Propinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun
Lagu Daerah : Ampar-Ampar pisang, Sapu Tangan Babuncu Ampat, Tumpi Wayu, Palu Lempang Pupoi, Cik Cik Periok.
h. Propinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang
Lagu Daerah : Tondok Kadadiangku, Marencong Rencong, Pakarena, Angin Mamiri, Anak Kukang.
i. Propinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa
Lagu Daerah : Hela Rotan, Burung Kakatua, Sarinande, Ayo mama, Rasa Sayange, Naik-Naik Kepuncak Gunung, Nona Manis Siapa Yang Punya, Waktu Hujan Sore-Sore, Lembe-Lembe, Gunung Salahutu, Burung Tantina.
j. Propinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu
Lagu Daerah : Yamko Rambe Yamko, Apuse
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Musik Tradisional
Berdasarkan uraian tentang musik dan alat musik tradisional Nusantara, dapat digali nilai-nilai yang terkandung dalam musik tradisional Nusantara, antara lain:
·         Nilai-nilai budaya daerah setempat.
Nilai-nilai ini bersifat lokal , tidak nasional atau universal. Sebagai contoh musik angklung yang menjadi musik pengiring pada saat pesta panen.
·         Nilai-nilai spiritual atau sakral,
Seperti dalam upacara adat, syukuran, perkawinan, dan kematian. Sebagai contoh musik vokal Kagombe di Sulawesi Tenggara biasa dipakai dalam upacara penyembuhan seseorang yang terkena penyakit cacar.
·         Nilai etis yang berupa pesan moral.
Pesan moral disampaikan melalui musik agar anggota masyarakatnya tidak berbuat jahat yang mendatangkan musibah, agar masyarakat menghormati orangtuanya, dan sebagainya.
·         Nilai estetis.
Musik tradisi umumnya dipertunjukkan bagi masyarakat, sehingga mereka mendapatkan kesenangan.
·         Nilai komersil.
Sebagai contoh, selain sebagai hiburan, musik tradisi dibeberapa daerah juga bernilai komersil. Mereka menerima panggilan pentas dengan harga tertentu.
·         Nilai untuk mempertahankan pola-pola / adat lama yang sudah sudah ada.
Musik tradisi juga dipakai sebagai penjaga tradisi kultur dan tradisi musik itu sendiri dari berbagai pengaruh luar. Dibeberapa daerah di Indonesia, suatu upacara ritual tidak dapat dilaksanakan tanpa musik tradisinya. Musik tradisi ini tidak dapat diganti dengan musik lainnya. Selain itu, musik tradisi juga dijadikan identitas masyarakatnya. Sebagai contoh, musik gamelan adalah identitas kultur masyarakat Jawa. Demikian juga musik sasando sebagai identitas kultur masyarakat Rote, NTT.
Secara umum, fungsi musik tradisional antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media komunikasi, pengiring tari dan sarana ekonomi.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik tradisional di indonesia pada umumnya berkaitan erat dengan upacara-upacara ritual masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran hingga dalam upacara-upacara keagamaan dan kenegaraan. Bahkan dibeberapa daerah, bunyi-bunyian yang dihasilkan dari instrumen atau alat-alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen-instrumen tersebut digunakan sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Sarana hiburan
Musik di Indonesia juga memiliki sarana hiburan bagi masyarakatnya. Dalam hal ini, musik berfungsi sebagai cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, sekaligus sebagai sarana rekreasi dan pertemuan dengan warga masyarakat lainnya. Umumnya masyarakat daerah di Indonesia sangat antusias menonton berbagai pagelaran, termasuk pagelaran musik.
Saat ini dengan perkembangan media elektronik, kebutuhan masyarakat terhadap hiburan menjadi semakin mudah diperoleh dan dinikmati. Mereka hanya perlu membeli media-media tersebut dan menikmatinya dirumah.
Sarana komunikasi
Dalam masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, terdapat bunyi-bunyian yang memiliki arti tertentu bagi warganya. Umumnya, bunyi-bunyian ini memiliki pola ritme tertentu dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan.
Saran pengiring tari
Diberbagai daerah di Indonesia, permainan musik atau musik yang diciptakan banyak digunakan untuk mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh karena itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri.
Sarana ekonomi
Bagi para pemain musik tradisional, musik dapat untuk menjadi mata pencaharian tambahan. Seperti dalam upacara-upacara yang mengundang pemain musik dengan memberikan patokan tarif tertentu.

1 komentar: